A.
Macam – Macam Sarana dan Prasarana
a.
Sarana pendidikan diklasifikasikan
menjadi tiga macam, yaitu :
1)
habis tidaknya dipakai;
2)
bergerak tidaknya pada saat
digunakan;
3)
hubungannya dengan proses belajar
mengajar.
Pembahasan :
(1) Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai
Dilihat
dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana
pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.
a) Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang
apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh, kapur
tulis, beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan siswa, dsb. Selain itu, ada
sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton
yang sering digunakan oleh guru dalam mengajar. Contoh: pita mesin
ketik/komputer, , bola lampu, dan kertas.
b) Sarana pendidikan tahan lama Sarana pendidikan tahan lama adalah
keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam
waktu yang relatif lama. Contoh, bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan
beberapa peralatan olah raga.
(2) Ditinjau dari Bergerak Tidaknya pada Saat
Digunakan
Ditinjau
dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam sarana pendidikan,
yaitu sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak
bergerak.
a) Sarana
pendidikan yang bergerak Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana
pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan
pemakainya, contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah, dsb.
b) Sarana
pendidikan yang tidak bergerak Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah
semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan,
misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
3) Ditinjau dari hubungannya dengan
Proses Belajar Mengajar
Sarana
Pendidikan dibedakan menjadi 3 macam bila ditinjau dari hubungannya dengan
proses belajar mengajar, yaitu: alat pelajaran, alat peraga, dan media
pengajaran.
a) Alat
pelajaran Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam
proses belajar mengajar, misalnya buku, alat peraga, alat tulis, dan alat
praktik.
b) Alat
peraga Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa
perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi pengertian kepada anak
didik berturut-turut dari yang abstrak sampai dengan yang konkret.
c) Media
pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam
proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi
dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga jenis media, yaitu media audio,
media visual, dan media audio visual
b. Prasarana
Adapun prasarana pendidikan di sekolah
bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
1)
prasarana pendidikan yang secara
langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang
perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium.
2)
prasarana sekolah yang keberadaannya
tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat
menunjang terjadinya proses belajar mengajar, misalnya ruang kantor, kantin
sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan
sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
B. Komponen-komponen
sarana dan prasarana pendidikan
1. LAHAN
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus
di sertai dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun
jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :
1)
Lahan terbangun adalah lahan yang
diatasnya berisi bangunan ,
2)
Lahan terbuka adalah lahan yang
belum ada bangunan diatasnya.
3)
Lahan kegiatan praktek adalah lahan
yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek
4)
Lahan pengembangan adalah lahan yang
di butuhkan untuk pengembangan bangunan dan kegiatan praktek.
Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang
sesuai dengan cakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan
bencana alam dan lingkungan yang kurang baik.
2. RUANG
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat
di kelompokkan dalam:
a.
Ruang pendidikan
Ruang
pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan
praktek antara lain :
1. Ruang
teori sejumlah rombel
2. Ruang
perpustakaaan
3. Ruang
Laaboraatorium
4. Ruang
kesenian
5. Ruang
Olah raga
6. Ruang
keteraampilan
b.
Ruang administrasi
Ruang
Administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang administrasi
terdiri dari :
1. Ruang
kepala sekolah
3. Ruang
tata usaha
2. Ruang
guru
4. Gudang
c.
Ruang penunjang
Ruang
penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan
belajar mengajar antara lain :
1. Ruang
Ibadah
2. Ruang serbaguna
3. Ruang
koperasi sekolah
4. Ruang UKS
5. Ruang
OSIS
6. Ruang WC/
kamar mandi
7. Ruang BP
3. PERABOT
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu :
fungsi pendidikan , fungsi administrasi , fungsi penunjang. Jenis perabot
sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam :
a. Perabot pendidikan
Perabot
pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatanbelajar
mengajar. Adapun Jenis, bentuk dan ukurannya mengacu pada kegiatan itu sendiri.
b. Perabot administrasi
Perabot administrasi
adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor. jenis perabot
ini hanya tidak baku / terstandart secara internasional.
c. Perabot penunjang
Perabot
penunjang adalah perabot yang di gunakan / di butuhkan dalam ruang penunjang . seprti
perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS dsb.
4. ALAT
DAN MEDIA PENDIDIKAN
Setiap mata
pelajaran sekurang – kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang
sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses
pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal
5. BUKU
ATAU BAHAN AJAR
Bahan ajar
adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses belajar
mengajar. Bahan ajar ini terdiri dari
ü BUKU
PEGANGAN
Buku
pegangan di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam
pembelajaran yang bersifat Normatif, adaptif dan produktif.
ü BUKU
PELENGKAP
Buku ini di
gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi
ü -BUKU SUMBER
Buku ini
dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik untuk memperoleh kejelasan
informasi mengenai suatu bidang ilmu / keterampilan.
ü BUKU
BACAAN
Buku ini
dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan tambahan (non
fiksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan bacaan
(fiksi ) yang bersifat relatif.
C. Tujuan
Administrasi Sarana Prasarana
Adapun
tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu adalah :
1.Mewujudkan
situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkunganbelajar maupun sebagai
kelompok belajar ,yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
2.Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam
pembelajaran
3.Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan
siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa
dalam proses pembelajaran
4.Membina
dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi , budaya
serta sifat- sifat individunya.
D.
Fungsi Sarana dan Prasarana
Selain
memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang
optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi sebagai ;
1.
Memberi dan melengkapi fasilitas
untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses belajar mengajar.
2.
Memelihara agar tugas-tugas murid
yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal.
E.
Prinsip-Prinsip pengelolaan Sarana
dan Prasarana
Untuk
mendukung tercapainya tujuan administrasi sarana prasarana sekolah maka ada
prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengelola sarana prasarana
sekolah sebagai berikut :
1.
Prinsip pencapaian tujuan
Administrasi sarana prasara sekolah dikatakan berhasil apabila fasilitas
sekolah selalu siap pakai.
2.
Prinsip efisiensi Pemakaian semua
fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
mengurangi pemborosan. Untuk itu, perlengkapan sekolah hendaknya dilengkapi
dengan petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaannya.
3.
Prinsip administratif Semua pengelola
perlengkapan pendidikan di sekolah itu hendaknya selalu memperhatikan
undang-undang, peraturan, intruksi dan pedoman yang telah diberlakukan oleh
pemerintah.
4.
Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab semua anggota organisasi terhadap pengelolaan sarana
dan prasarana sekolah harus dideskripsikan dengan jelas.
5.
Prinsip Kekohesifan Manajemen sarana
prasarana sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja yang
sangat kompak. Untuk itu, antara satu dengan lainnya dalam organisasi harus
bekerja dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar